Langsung ke konten utama

Cerita Sex Sepupu ku yang polos Kuajari kau nikmatnya Bercinta


kontendewasa6969 - Angin yang bertiup sore itu membuat beberapa rumpun pohon bambu di belakang rumahku bergoyang-goyang, diiringi bunyi gemerisik dedaunannya.
Langit yang tak berawan masih tampak membiru. Begitu jernih kelihatannya.
Namun batinku masih saja berkemelut. Karena beberapa peristiwa yang telah menggoreskan luka di hatiku ini.

Aku tak habis pikir, kurang apa lagi aku ini ? Aku sudah mengangkat Ryan dari lumpur pengangguran, menjadikannya tangan kananku di perusahaan peninggalan ayahku ini. Dengan gaji besar pula. Kemudian dia menyatakan cintanya padaku, yang kuterima dengan kedua tangan terbuka.
Dengan modal dengkul saja dia sudah bisa memperistrikanku. Bahkan membuatku hamil dan melahirkan anakku yang lalu diberi nama Nindi.

Tapi ternyata aku salah pilih !

Setelah Nindi berusia 3 tahun, aku mulai bisa membongkar kelakuan Ryan. Fasilitas perusahaan, seperti mobil, duit dan sebagainya, ternyata cuma dijadikan alat untuk selingkuh di belakangku. Bahkan villa peninggalan ayahku, sering dijadikan untuk menggauli perempuan !
Entah berapa orang cewek yang telah menjadi korbannya. Yang aku tahu saja ada tiga orang cewek yang telah mengakuinya. Bahkan salah seorang di antara mereka sedang hamil. Dan yang lebih menyakitkan lagi, mereka semua adalah pegawaiku !

Banyak lagi ulah Ryan yang aku malas menceritakannya satu persatu.

Maka wajar saja kalau aku minta cerai darinya. Dan ketika dia tak mau menjatuhkan talak, aku pun langsung menuntutnya lewat pengadilan agama. Tanpa menghitung berapa juta biaya yang harus kukeluarkan, asalkan aku bisa bercerai dengannya.
Setelah hakim mengetuk palu, bahwa aku sudah bukan istri Ryan lagi, dadaku terasa lega. Meski sakit hatiku takkan gampang terobati.
Hakim juga memutuskan bahwa hak asuh Nindi jatuh ke tanganku. Karena sebelum aku menuntutnya ke pengadilan, Ryan sudah kupecat dari perusahaanku. Berarti Ryan sudah menjadi penganggur lagi seperti sebelum menjadi suamiku.

Memang kalau dipikir-pikir, kelakuan Ryan itu menggeramkan dan memuakkan. Betapa tidak. Dia yang tadinya penganggur, setengah mengemis ingin bekerja di perusahaanku. Lalu kuterima, karena biar bagaimana pun juga Ryan itu bekas teman kuliahku, tapi hanya di semester ketiga dia DO, karena tidak punya biaya untuk melanjutkan kuliahnya. Sementara aku melanjutkan kuliahku sampai selesai.
Setelah bekerja di perusahaanku, Ryan mulai kelihatan gantengnya. Karena sudah mampu membeli pakaian yang layak, berkat gaji yang diberikan oleh perusahaan padanya.
Dan aku tidak heran kalau makin lama Ryan terasa makin dekat denganku. Bahkan pada suatu hari ia terang-terangan menyatakan cintanya padaku.

Jujur, saat itu aku baru saja ditinggalkan oleh ayahku untuk selama-lamanya. Sementara ibuku sudah tiada sejak aku masih kecil. Sebagai anak tunggal aku jadi merasa hidup sebatangkara di dunia ini. Dan jelas aku membutuhkan seseorang yang bisa melindungi dan bisa diajak bertukar pikiran dalam berbagai hal.
Maka tanpa ragu-ragu lagi kuterima cinta Ryan itu dengan kedua tangan terbuka. Bahkan lalu Ryan menjadi suamiku.
Tapi kebaikanku dibalas dengan kelicikan yang luar biasa menyakitkan hatiku. Uang perusahaan banyak yang ia gelapkan. Sementara aku pun bisa membongkar perselingkuhan-perselingkuhannya. Ternyata uang yang digelapkan itu untuk menggaet cewek-cewek lain.
Maka akhirnya aku mengajukan tuntutan cerai ke pengadilan agama. Dan hakim pun mengabulkan tuntutanku. Maka resmilah aku menjadi seorang janda dan terbebas dari lintah bernama Ryan itu.

Aku jadi bebas lagi. Tidak terikat perkawinan lagi. Ke mana pun aku mau pergi, tak usah minta izin kepada suami lagi. Dan yang lebih jelas, aku tidak memelihara lintah lagi. Lintah yang menyedot duitku untuk menghamburkannya di atas perut cewek-cewek lain.

Ah ... sudahlah. Aku malas membahas Ryan berkepanjangan.

Bahkan ketika Jon datang ke rumahku dan menanyakan masalah perceraianku dengan Ryan, aku menjawabnya dengan ketus, “Gak usah bahas masalah Ryan deh. Males ngomongin namanya juga. “
“Jadi kamu gak mungkin rujuk lagi sama Ryan ?” tanya Jon yang saudara sepupuku itu.
“Sangat - sangat tidak mungkin. Kalau aku punya hak talak, Ryan itu sudah kujatuhi talak tiga. “
Jon meringis. Lalu berkata setengah berbisik, “Jadi janda itu gak enak lho. Sering jadi sasaran fitnah.
“Biar aja. Yang penting hidupku tenang. Bisnisku lancar. Itu aja. “
“Semoga kamu mendapatkan calon suami yang jauh lebih baik daripada Ryan. “
“Gak mikir suami dulu dah. Mendingan konsen ke bisnis aja sekarang sih. Biarin aja semua mengalir apa adanya. Gak usah dikejar - kejar cowok sih. “
“Tapi kamu tinggal sendirian di rumah segede gini, apa gak takut ?”
“Kan ada Andi, Soni dan Maxi. “
“Andi anak Tante Salamah, Soni mmm ... anak Oom Yuda kan ?”
“Iya. Dan Maxi anak Tante Ika. “
“Baguslah kalau begitu. “
“Mereka tinggal di sini secara gratis semua. Yang penting setelah pulang kuliah harus bantu - bantu kegiatanku. “


Lihat Juga Gambar dan Cerita Menarik : Silahkan Klik Atau Silahkan Daftar
Baca juga - Cerita Sex Bercinta penuh nafsu dengan saudara kembarku yang cantik

Cerita Sex Sepupu ku yang polos Kuajari kau nikmatnya Bercinta


Jon memang saudara sepupu dari pihak ayahku, sementara ketiga adik sepupuku yang tinggal di rumahku adalah saudara dari pihak ibuku. Karena itu Jon tidak begitu tau seluk beluk keluarga Mama.

Setelah Jon pulang, aku mulai sibuk mengawasi sayur mayur dan buah - buahan yang sedang dimuat ke atas truk - trukku. Sebenarnya usaha di bidang agrobisnis ini lumayan meletihkan. Kalau Andi sudah selesai kuliahnya, mungkin aku akan mengangkatnya sebagai pimpinan di perusahaanku. Entah akan kujadikan direktur atau manager, entahlah. Yang jelas aku ingin agar kesibukanku berkurang. Tidak seperti sekarang ini. Dari subuh sampai tengah malam sibuk mengawasi terus. Mengawasi barang - barang yang akan dikirimkan ke Jakarta.

Memang waktu masih punya suami, aku tidak sesibuk ini.Tapi celakanya income perusahaan banyak yang dilipat oleh Ryan, lalu dihambur - hamburkan untuk cewek - cewek yang gak jelas itu.
Itulah sebabnya yang menyebabkanku minta cerai darinya.
Tapi apakah aku sudah tidak membutuhkan lagi lelaki di dalam kehidupanku ?
Inilah masalahnya. Karena lebih dari setahun hidup menjanda, aku sering membayangkan sentuhan lelaki. Tapi aku malas memperlihatkannya di depan publik.
Bahkan aku sempat membeli vibrator yang bisa dimasukkan ke telunjukku, panjangnya pun hanya seruas jari telunjukku. Vibrator mini ini sering kutekankan ke permukaan kemaluanku. Bahkan terkadang kumasukkan ke dalam liang kewanitaanku.
Ini membuatku terpejam - pejam dalam nikmat.
Tapi aku tahu bahwa ini cuma kenikmatan semu. Bahkan setiap selesai menggunakan vibrator super mini itu, aku selalu malu sendiri. Malu karena perbuatanku sendiri.

Aku ingin hubungan sex yang normal. Hubungan sex dengan manusia hidup, bukan dengan alat yang bisa bergetar doang tanpa bisa meludah. Tapi dengan siapa ? Bukankah aku selalu membatasi diri untuk tidak sembarangan bergaul dengan lawan jenisku ?
Sedangkan yang jelas ada di rumahku sendiri, adalah ketiga adik sepupuku itu. Mungkin aku harus memilih salah seorang di antara mereka.
Dan akhirnya hatiku memilih Andi. Karena Andi paling dewasa di antara ketiga adik sepupuku itu. Andi sudah berusia 20 tahun, sementara Soni dan Maxi sama - sama baru 18 tahun.
Aku memilih Andi, karena selain paling dewasa di antara adik - adik sepupuku itu, Andi paling rajin membantuku. Selain daripada itu, Andi bisa nyetir mobilku dengan halus, sudah punya SIM pula. Bahkan belakangan ini kalau aku punya keperluan di tempat yang agak jauh dari rumahku, selalu Andi yang kuminta nyetirin mobilku.
Tubuh dan tampang Andi juga tidak mengecewakan. Dia lumayan ganteng, tubuhnya pun tinggi tegap.
Menurutku, Andi cukup memenuhi syarat untuk meredakan amukan birahiku yang sering menggalaukan perasaanku belakangan ini.

Maka pada suatu sore, kebetulan Andi sedang libur kuliah, aku memintanya untuk nyetir ke Sukabumi.
Andi mengiyakan dengan sikap bersemangat, karena dia paling senang kalau disuruh nyetir ke luar kota.
Beberapa saat kemudian aku sudah duduk di seat depan kiri, sementara Andi mulai serius di belakang setirnya.
“Ada tagihan yang macet beberapa bulan ini Di, “ kataku ketika Andi sudah melarikan mobilku ke luar kota.
“Iya Teh. Yang minta kopi arabica untuk ekspor itu ya ?” sahutnya.
“Iya. Makanya kita harus pergi sore - sore gini. Karena kalau siang gak ada di rumah terus. “
“Iya Teh. “
Mobilku meluncur terus di jalan raya. Terawanganku pun melayang - layang terus. Tentang indah dan nikmatnya surga dunia. Tentang gesekan - gesekan surgawi yang menimbulkan rasa geli - geli enak. Aaah ... kenapa aku jadi begini ?


Tiba - tiba hujan turun dengan derasnya. Deras sekali. Padahal perjalanan masih jauh. Sementara jalanan tidak kelihatan sama sekali.

“AC nya bermasalah Teh, “ kata Andi sambil mengurangi kecepatan dan menyalakan lampu hazard, “Kaca depan belakang berembun gini ... gak kelihatan apa - apa. “

“Istirahatkan aja di bahu jalan Di. Bahaya kalau maksain, “ ucapku.

Andi menurut saja. Membelokkan mobil ke pinggir, sampai berhenti di bahu jalan, dengan mesin mobil dan lampu hazard tetap dinyalakan.

“ACnya kenapa ya ?” tanyaku.

“Mungkin freon-nya habis Teh. Kalau diaktifkan bahaya, suka mengeluarkan CO2 kata orang sih. “

“Ya udah, matiin aja mesinnya sekalian. Tapi jendela kaca belakang buka aja sedikit, biar jangan pengap. Hiiiiiiii .... dingin sekali Di .... padahal gak nyalain AC ya, “ ucapku sambil memeluk leher Andi dan merapatkan pipi kananku ke pipi kirinya.

“”Mau pakai jaketku biar gak kedinginan ?” tanya Andi.

“Gak usah, “ sahutku, “Kalau megangin ini sih bisa anget. “ Tanpa ragu - ragu lagi kuturunkan ritsleting celana jeans Andi, lalu kumasukkan tanganku ke dalam celana jeans itu ... bahkan kuselundupkan tanganku ke balik celana dalamnya ... sampai menyentuh dan memegang sesuatu yang hangat tapi masih lemas.

Kegelapan udara yang sudah mulai malam membuatku tidak bisa melihat ekspresi Andi saat itu. Sementara “sesuatu” yang kupegang ini mulai membesar dan menegang.

Sengaja kuelus - eluskan jempolku ke “puncak jamurnya” sambil bertanya perlahan, “Kontolmu ini udah pernah dimasukkan ke memek cewek ?”

“Bebeb ... be ... belum pernah Teh, “ sahut Andi tergagap.

“Masa sih ?! Umurmu sekarang sudah duapuluh kan ?”

“Sumpah Teh, belum pernah. Takut bikin hamil lalu disuruh ngawin kan repot. “

Aku semakin lupa diri. Lalu berbisik ke telinga Andi, “Padahal kalau dientotkan ke dalam memek cewek itu enak sekali lho ... “

“Iiii ... iiiyaaa kata orang sih be ... begituuuu, “ sahut Andi semakin gagap.

“Sudah pernah megang memek ?”

“Be ... belum juga ... kan Teteh juga tau ... aaa ... aku gak ... punya temen cewek ... “

“Tapi kamu bukan gay kan ?”

“Amit - amit ... ! Bukan Teh. “

“Lalu kenapa di usia duapuluh tahun belum nyobain memek ? zaman sekarang kan anak tigabelas -empatbelas tahun juga banyak yang udah tau enaknya memek. “

“Teteh kan tau keadaanku, yang lahir dari keluarga pas - pasan. Makanya aku gak berani macem - macem Teh. “

“Kasiaaan .... “ cetusku sambil diam - diam menurunkan celana dalam sampai lututku.

Kemudian kutarik tangan kiri Andi dalam kegelapan ini sambil bertanya, “Kamu pernah megang memek belum ?”

“Be ... belum pernah Teh, “ sahutnya terdengar lugu.

“Nih peganglah memekku ... biar jangan ketinggalan zaman banget, “ ucapku sambil meletakkan tangan Andi di permukaan kemaluanku.

Andi gelagapan, “Teteteeteeeeh .... aaa .... aaaku ja ... jadi me ... merasa gak ka .. karuan gini Teeeh ... “

Tangan Andi mengusap - usap kemaluanku yang celana dalamnya berada di lututku. “Ke Sukabuminya besok pagi aja ya, “ kataku dalam godaan birahi yang semakin menjadi - jadi.

“Te ... terus sekarang pulang lagi aja ?”

“Jangan ... kita nginep di hotel aja, “ sahutku, “Ini tinggal lurus aja ... dua kilometer lagi juga ada hotel. Kita nginep di hotel itu aja. Besok pagi kita lanjutkan ke Sukabumi. “

“Iii ... iya Teh. Sekarang sudah reda hujannya. Lanjutkan aja ya, “ ucap Andi sambil menjauhkan tangannya dari kemaluanku.

“Iya. Hotelnya ada di sebelah kiri. Pelan - pelan aja, biar jangan kelewat. “

Andi menjalankan kembali mobilku perlahan - lahan.

Beberapa saat kemudian Andi membelokkan mobilku ke pekarangan sebuah hotel kecil, tapi kelihatannya nyaman.


Kusuruh Andi menggunakan KTPnya waktu mau cek in di hotel ini. Sementara aku berdiri agak jauh dari kantor resepsionis, karena takut ada yang kenal di situ. Dan ketika membayangkan apa yang bakal terjadi dengan Andi nanti, aku jadi degdegan sendiri.

Tak lama kemudian Andi menghampiriku, tanpa diarahkan oleh seorang bellboy pun, maklum hotel kecil. Lalu Andi memperlihatkan nomor yang menggantung di kunci kamar. Nomor 17. Hihihihi ... masih pakai kunci putar. Sekali lagi, maklum hotel kecil. Tak apalah. Yang penting aku bisa meredakan amukan birahiku sejak dari dalam mobil tadi.

Setelah berada di dalam kamar bernomor 17 itu, aku semakin degdegan. Tapi aku mencoba menenangkan diri, sambil mendekap pinggang Andi.

“Kamu tau apa yang akan kita lakukan di sini ?” tanyaku setengah berbisik.

“Gak berani menjawab Teh, “ sahutnya, “Takut salah jawab. “

“Kita akan bersetubuh. Tapi ingat ... kamu harus merahasiakannya ya. “

“Iya Teh. Tapi ... aku belum tau caranya. Jadi ... “

“... Iya,  “nanti kuajari. Gampang sekali kok. Yang penting setelah kontolmu dimasukkan ke dalam memekku, entotin sampai ngecrot. Gak susah kok. “

“Iii ... iya Teh ... “

Setelah mengunci pintu kamar hotel dari dalam, kulepaskan blouse dan rok bawahku yang mini ini, Sehingga tinggal celana dalam dan beha yang masih melekat di tubuhku. Kemudian dengan bergaya bak peragawati sedang beraksi di atas catwalk, aku bertolak pinggang di depan mata Andi. “Bagaimana bentuk tubuhku di matamu ? Masih seksi nggak ?”

“Seksi sekali Teh, “ sahut Andi dengan suara bergetar.

“Buka dong pakaianmu semua. Kan kita mau begituan. “

“Iiii ... iiiya Teh, “ sahut Andi sambil memegang ritsleting celana jeansnya. Lalu diturunkannya ritsleting itu, diikuti dengan pelepasan celana jeansnya.

Sambil menggantungkan celana jeansnya di kapstok, Andi melepaskan baju kaus dan celana dalamnya di dekat kapstok itu juga. Lalu menggantungkan kedua benda terakhir itu bersama celana jeansnya.

Pada saat yang sama, aku pun menanggalkan beha dan celana dalamku. Dan dalam keadaan telanjang bulat, aku menghampiri Andi yang juga sudah telanjang. Lalu kutuntun ia ke atas bed sederhana tapi masih baru dan bersih ini.

Andi tampak seperti masih kebingungan melihatku sudah menelentang sambil mengusap - usap kemaluanku yang sedang membutuhkan sentuhan kejantanan ini. Mungkin ia tak tahu dari mana ia harus memulainya.

Tapi aku tahu benar dari mana harus aku harus memulainya. Penis Andi lumayan gagah. Tapi tidak segede dan sepanjang penis Ryan. Karena itu kujtarik tubuh Andi dan kusuruh menelentang di atas bed. Lalu kutangkap penisnya yang belum tegang benar ini. Tanpa basa - basi lagi kujilati moncong penisnya sambil mengalirkan air liurku ke seluruh badan penis adik sepupuku itu. Lalu kukulum penis itu sambil mengocok batangnya yang tidak terkulum.

Karuan saja Andi mulai mengejang - ngejang dengan nafas yang tak beraturan. Terlebih lagi setelah lidah dan bibirku mulai menggeluti leher dan kepala penisnya, nafas Andi pun mulai berdengus - dengus.

“Ughhhhh ... Teeeeh ... uuuuugghhhh ... Teeeeh ... Teeeeeeh .... uuuuugh .... “

Dan penis Andi langsung ngaceng. Dan aku tak mau penis adik sepupuku itu keburu ngecrot di dalam mulutku. karena itu aku segera menelentang. “Ayo masukin ke sini Di, “ kataku sambil mengusap - usap kemaluanku yang sudah agak basah ini.



Setelah berada di atas perutku, Andi tidak kebingungan lagi, karena batang kemaluannya kutarik dan kuletakkan moncongnya di ambang mulut vaginaku sedemikian rupa, sampai ngepas posisinya.

Sambil mendekap pinggangnya, aku berkata, “Ayo dorong kontolmu Di ... “

Andi pun mendorong penisnya seperti yang kuminta. Dan ... terasa penis ngaceng itu membenam ke lubang kewanitaanku, sampai lebih dari setengahnya.

“Naaah ... sekarang entotin kontolmu pelan - pelan dulu. Tapi jangan sampai lepas ya, “ pintaku.

“Iii ... iiiiyaaaa Teeeh ... “ sahut Andi terengah.

Lalu Andi mengikuti instruksiku. Penisnya mulai ditarik mundur, lalu dibenamkan lagi ... ditarik lagi ... didorong lagi ... tarik lagi ... dorong lagi dan begitu seterusnya.

Aku pun meraih leher Andi ke dalam pelukanku sambil berkata setengah berbisik, “Gak susah kan ? Ayo entot terus Di. Mulai enak nih ... oooooh ... iyaaaaaaa .... iyaaaaaa ... entot terussss ...iyaaaaaaa ... iyaaaaaaa .... “

Suara Andi pun terdengar gagap, “Oooo ... oooooh ... iii ... ini ... eee ... enaaaak sekali Teeeeeeh ... ooooooh .... “

“Iya Di, entot teruuuusssssss ... jangan brenti - brenti ... iyaaaaaaa ... iyaaaaaa ...entooooottt ... entoooot ... Andiiii ... entooootttttttttttt ... iyaaaaaaa ... entooooootttttttttttt ..... entooooootttttttttttttttt ..... iyaaaaaaaaaaa ... aaaaaaaah ... kontolmu enak juga Andiiiii .... entot teruuusssssssss .... iyaaaaaaaaaa ... iyaaaaaaaaaaaa ... aaaaaaaaa ... aaaaaaaaaah ... enak Andiiiiii .... entoooooooooottttttttttttttttttt ... cepetin dikit ngentotnya Andiiiiiii .... iyaaaaaaaaaaaaaaa ... iyaaaaaaaaaaa .... iyaaaaaaaaaaaaa ... “

Aku seolah menemukan apa yang kurindukan selama ini.

Tapi sayang, ketika nafsu birahiku belum terpuaskan, tiba - tiba Andi berkelojotan di atas perutku. Lalu moncong penisnya memuntahkan air maninya di dalam liang kemaluanku ... !

Creeeettttt ... creeeeeeet ... creeeeeeetttttttttt ... creeeetttttt .. crooooooooooootttttttt ... !

Begitu banyaknya air mani yang termuntahkan di dalam liang kewanitaanku, pada saat aku belum orgasme.


Tapi aku tidak kecewa. Karena dari buku terjemahan yang pernah kubaca, cowok yang baru pertama kali menyetubuhi wanita, pada umumnya belum bisa mengendalikan nafsunya, sehingga hampir bisa dipastikan bakal ejakulasi prematur.

“Teh ... nggak apa - apa barusan ngecrot di dalam memek Teteh ?” tanya Andi sambil mencabut batang kemaluannya dari liang kewanitaanku.

“Nggak apa - apa. Aku kan masih ikutan KB. Walau disemprot sperma seribu kali juga takkan hamil. “

“Owh .. luar biasa enaknya Teh. Tapi kok cepat sekali ya. “

“Biasa kalau pertama kali sih suka begitu. Mmmm ... kamu benar - benar baru pertama kali tadi menyetubuhi perempuan ?”

“Betul Teh. Sumpah ... yang barusan itu untuk pertama kalinya dalam hidupku. “

Kuusap - usap rambut pendek Andi, “Berarti kebujanganmu dilepaskan di dalam memekku ya. “

“Iya teh. Heheeeheee ... “

“Kamu pernah nonton bokep ?”

“Nonton sih suka. Tapi gak pernah selesai. “

“Kenapa ?”

“Suka bingung sendiri. Makanya sebelum selesai suka dimatiin. “

“Bukannya cowok suka ngocok kontol sambil nonton bokep ?”

“Nggak pernah ngocok Teh. Takut ada akibat negatif di kemudian hari. “

“Ogitu ya. Memang onani itu kurang baik. Tapi ngewe pelacur lebih buruk lagi. Bisa ketularan penyakit kotor. Apalagi sekarang banyak virus HIV - AIDS, yang belum ada obatnya. Tinggal nunggu mati aja orang yang sudah ketularan HIV sih. “

“Amit - amit ... aku sih gak pernah nyari pelacur segala. “

“Terus gimana caranya kalau kamu nafsu dan ingin menyetubuhi wanita ?”

“Aku suka mengalihkannya dengan berolah raga atau cari kesibukan lain. “

“Sekarang sih sudah ada aku ya. Kapan pun kamu merasa ingin ngewe, tinggal minta aja sama aku. Pasti aku kasih kapan pun kamu mau. Kecuali kalau aku sedang mens. “

“Kalau lagi mens gak boleh begituan ya Teh ?”

“Ya iyalah. Eh ... tolong ambilin laptop dari tasku Di, “ kataku sambil menunjuk ke tas pakaianku.

Andi langsung turun dari bed dan mengeluarkan laptopku dari tas. Kemudian menyerahkannya padaku.

“Aku punya koleksi bokep di sini, “ kataku sambil mengaktifkan laptopku. Lalu mencari file berisi koleksi video - video dewasa.

Andi yang masih telanjang bulat seperti aku, duduk bersila sambil memandang layar laptopku.

Layar monitor laptopku mulai menayangkan adegan cunnilingus, cowok yang sedang menjilati betis ceweknya. Lalu merayap ke arah paha si cewek dan bermuara di memek cewek itu.

“Wow ... lagi jilatin memek Teh. Aku paling suka melihat adegan kayak gini, “ kata Andi yang serius memandang layar monitor laptopku dengan mata hampir tak berkedip.

“Kamu mau jilatin memekku ?” tanyaku.

“Mau Teh ... yang kayak gitu tuh, “ Andi menunjuk ke layar laptop yang sedang memperlihatkan cewek duduk mengangkang di atas sofa, sementara si cowok menjilati memek cewek itu sambil duduk di lantai.

Aku memperhatikan keadaan di dalam kamar hotel ini. Ada satu - satunya sofa yang diletakkan berhadapan dengan sebuah televisi kecil.

“Ayo kalau mau jilatin memekku,” ajakku sambil turun dari bed.

Lalu duduk mengangkang di atas sofa itu sambil berkata, “Bawa laptopnya ke sini. “

Andi turun dari bed sambil membawa laptop yang sedang aktif itu. Lalu meletakkannya di atas meja kecil yang berdampingan dengan sofa ini.

“Biar sama persis dengan video itu, lakukan aja di sini, “ kataku sambil semakin mengangkangkan sepasang kakiku.

Andi pun mengikuti adegan di layar laptopku. Duduk bersila di depan kemaluanku.

“Yang harus dijilatin ininya nih ... dan yang terpenting itilnya ini ... “ kataku sambil menunjuk bagian dalam di antara kedua bibir luar kemaluanku, lalu kutunjuk juga clitorisku.

“Iya Teh, “ sahut Andi sambil melirik sebentar ke layar laptopku, yang sedang memperlihatkan adegan fingering sambil menjilati clitorisnya.

“Boleh jariku dimasukkan juga seperti itu Teh ?” tanya Andi sambil menunjuk ke arah ;layar laptopku.

“Boleh aja. Asalkan hati - hati, jangan sampai kukumu mencakar liang memekku. “

“Nggak Teh. Jari - jariku sih gak ada yang panjang kukunya. Selalu dipotong dan dikikir seminggu sekali. “

Lalu ... Andi mulai menjilati kemaluanku. Awalnya masih nyasar - nyasar, tapi akhirnya dia mengerti apa yang harus dilakukannya. Sambil mengusap - usap rambut Andi yang berada di bawah perutku, aku pun mulai merasakan nikmatnya memekku dijilati oleh adik sepupuku itu.

Terlebih setelah dia menjilati kelentitku ... luar biasa enaknya, sehingga aku pun mulai berdesah dan merengek manja, “Oho ... ooohoooo ... jilatin terus itilku Andiiii ... ini enak seka;li Andiii ... iyaaaaa ... iyaaaa ... jilatin terus itilnya ... itiiiiillll ... itilnya Andiiii ... enak sekali ... itilnyaaaa ... iyaaaaa .... iyaaaa ... “


Sementara itu ketika aku memandang ke bawah perut Andi, tampak batang kemaluannya sudah ngaceng lagi. “Nah ... kontolmu sudah ngaceng lagi tuh ... ayo masukin lagi ke memekku, Andi ... “ kataku sambil mendorong kepala Andi agar menjauh dari kemaluanku.

“Di sini aja Teh ?” tanya Andi sambil menahan tubuhnya dengan tangan kanan memegang sandaran sofaku, sementara tangan kirinya dipakai untuk memegang batang kemaluannya yang siap untuk dijebloskan lagi ke dalam memekku.

“Iya, di sini aja. Biar kayak yang di layar laptop tuh ... main di atas sofa juga kan ... “ kataku sambil menarik batang kemaluan Andi dan kuletakkan moncongnya pas di mulut vaginaku.

Andi jadi tahu apa yang harus dilakukannya. Batang kemaluannya dibenamkan lagi ke dalam liang memekku ... blesssssssssssssss .... ! Terbenam amblas seluruhnya.

“Ayo entotin lagi, “ pintaku.

Andi pun mulai mengayun penisnya bermaju - mundur lagi di dalam liang memekku.

Dalam posisi mengangkang di atas sofa ini, ternyata kelentitku jadi tergesek - gesek terus oleh batang kemaluan Andi, karena kelentitku jadi nyaris sejajar dengan arah gerakan batang kemaluan Andi. Tentu saja hal ini menciptakan kenikmatan yang luar biasa bagiku.

“Ayo Andiii ... entot terus ... jangan menoleh - noleh ke layar laptop terus ... entooot teruuuuussssssss ... entooootttttttttttttttt .... entooooooootttttttttt ... “ rintihku sambil mengingatkan bahwa tugas Andi sekarang adalah mengentotku sampai orgasme. Bukan untuk nonton bokep di layar laptopku.

Akhirnya aku merasakan kenikmatan yang kudambakan ini. Bahwa aku merasa seolah melayang- layang di langit tinggi. Langit ketujuh kata orang - orang tua sih. Pada saat itulah aku mengejang sambil mencengkram kedua bahu Andi kuat - kuat. Sambil memejamkan mataku. Sambil merasakan denyut - denyut indah di liang kemaluanku.

“Andiiii .... oooooooohhhhhhhhh ........... !” rintihku lirih.

Aku memang sudah mencapai puncak kenikmatanku, yang biasa disebut orgasme.

Orgasme yang merupakan simbol kepuasan seorang wanita.

Aku pun terkulai lemah lunglai.

Tapi Andi masih gencar mengentotku.

Untungnya tak lama kemudian Andi mendengus dan berkata terengah - engah, “Teteh ... aku ... aku udah mau lepas lagi ni Teeeeh ... “

“Iya, “ sahutku girang. Karena ingin secepatnya beristirahat. “Lepasin aja semua di dalam memekku, Andi ... “

Lalu Andi membenamkan batang kemaluannya di dalam liang memekku. Dan terasalah moncong penisnya memuntahkan lahar lendirnya.

Croooooottttttt ... crotttt ... crooooottttttttttttt ... crottttt ... croooooootttt ... croooooooootttt ... crotcrot ... crooooooooooootttttttttttttttttt ... !

Kubiarkan dulu penis Andi tetap menancap di liang memekku. Tapi setgelah penis itu melemah, akhirnya lepas sendiri ... plokkk ...

Lalu kami mandi bersama di kamar mandi hotel yang sederhana ini.


“Enak gak memekku Di ?” tanyaku sambil menepuk bahu saudara sepupuku yang alim dan penurut itu.

“Enak sekali Teh. Sekarang aku jadi tau bahwa memek itu luar biasa enaknya. Tapi ... kalau aku pengen ngentot lagi gimana caranya ?”

“Hmmm ... kapan - kapan, kalau kamu mau ngentot lagi, masuk aja ke kamarku. Tapi masuknya lewat pintu yang menuju pekarangan depan. Jangan yang menuju ruang keluarga. Supaya gak kelihatan sama Soni dan Maxi. “

“Siap Teh. “

“Tapi ingat ... semuanya ini harus dirahasiakan ya. Jangan sampai orang lain tau. Soni dan Maxi juga gak boleh tau. “

“Iya Teh. Tentu aja aku akan merahasiakannya. Kalau ada yang tau, bisa rusak nama Teh Nadya nanti. “

Tiba - tiba aku teringat sesuatu ... teringat bahwa aku punya rumah kecil yang sekujurnya terbuat dari bambu dan kayu rasamala. Rumah kecil itu dahulu suka dipakai istirahat oleh Papa, terutama kalau sedang panen mangga. Karena rumah kecil itu terletak di tengah kebun mangga, yang luasnya berhektar - hektar. Lalu timbul niatanku untuk mengajak Andi ke rumah kecil itu. Tapi aku belum mau memberitahu apa - apa tentang rumah bambu yang sangat tradisional tapi pasti sangat nyaman untuk dipakai “begituan”. Karena suasana di sekitarnya selalu lengang. Tiada seorang pun berani masuk ke dalam kebun mangga itu, kecuali kalau aku yang menyuruhnya.

Hmmm ... kapan - kapan aku akan mengajak Andi ke sana ........

BERSAMBUNG...


Follow juga twitter kami di kontendewasa69
Subscribe youtube channel kami konten dewasa
Follow juga Fanpages kami di ceritadewasa88 kontendewasa88

Supported by : iolpoker


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Sex Nikmatnya Tubuh Riska Teman Pacarku

Cerita Dewasa -Hai, namaku Johan,cerita sex ini aku alami ketika aku berumur 22 tahun, dan saat itu aku sedang berkerja sebagai sales marketing di sebuah perusahaan provider internet di jogja, Aku mempunyai seorang pacar yaitu Intan, dia berumur 21 tahun dan dulu adik kelas ku sejak SMA, kami berpacaran sudah 3 tahun, sejak SMA kelas 3,hubungan kami sangat harmonis, orang orang bahkan iri melihat kemesraan kami di instagram, mereka bilang, couple goals bla bla bla lah. memang kami sering pamer kemesraan, seperti saat kami berlibur kebali berdua, kami foto di ranjang hotel di dalam selimut, dan pada saat berjemur di pantai, Singkat cerita, Intan pacarku mempunyai seorang sahabat yang sejak SMA sangat dekat sekali dengan nya, namanya Riska, namun sejak lulus SMA mereka lama tidak bertemu karena riska memutuskan untuk berkuliah di jakarta. namun tibalah saat liburan kuliah Riska pulang ke jogja dan aku pun bertemu lagi dengan nya. Lihat Juga Gambar dan Cerita Menarik : Cemeidr Atau

Cerita Sex Ku Nikmati Kontol Adik Tiriku yang ganteng itu

kontendewasa6969  -  Hai, salam kenal nama aku Chika, aku wanita berumur 20 th, saat ini sedang berkuliah di salah satu perguruan tinggi di jakarta, dan aku ingin membagikan kisahku yang terjadi sekitar 2 th lalu, waktu aku masih baru baru lulus SMA, dan sedang masa masa cuti dirumah. Kisah ini berawal pada saat ibuku yang sudah lama bercerai akhirnya memutuskan menikah lagi dengan duda beranak 1, Anak nya bernama Robi, berumur kira kira 15 atau 16 tahun lah, tidak begitu jauh dariku, namun robi ini sangat pendiam sekali, sehari hari hanya dirumah belajar atau main game saja, tidak banyak bicara, bisa ku simpulkan dia ini belum pernah pacaran apalagi berhubungan seks, tapi semua itu berubah ketika suatu hari dengan sangaja aku mengerjai nya. Sebetulnya aku ini agak kurang akrab dengan Adik tiriku ini, dia sangat amat pendiam, jadi aku melihatnya seperti dia sombong sekali, padahal mungkin memang pemalu saja, Rumah ayah tiriku lumayan besar kami di berikan kamar yang lumaya

Cerita Sex Ku pergoki Kakak ngentot dengan pacarnya

kontendewasa6969  -  Hai, sebut saja namaku Boy, aku adalah anak SMA kelas 2 yang sedang dalam masa masa puber, aku yang baru beberapa kali mengalami mimpi basah, sangat penasaran bagaimana nikmatnya bercinta yang sesungguhnya, karena kurasakan dalam mimpi saja sudah nikmat, apalagi ku realisasikan dalam kehidupan nyata. pikirku. Kisah ini terjadi ketika aku memergoki kakak ku sebut saja Ratna, sedang ngentot dengan pacarnya Reza di saat rumah kami sepi pada sore itu. Sore itu Aku seharusnya masih di sekolah karena ada ekskul, biasanya aku pulang selepas magrib. tapi hari itu aku merasa tidak enak badan dan memutuskan untuk pulang kerumah lebih awal. karena orang tuaku pun sedang ada pekerjaan diluar kota, jadi rumah kami sepi, hanya ada aku dan kakakku saja. tapi sesampainya dirumah, aku melihat ada motor terparkir di depan rumah, dan ku ketahui motor itu milik pacar kakakku, si Reza, wah kurang ajar pikirku, mentang mentang mama papa ga ada, kakak seenak enak nya aja baw