Langsung ke konten utama

Cerita Sex Bercinta dengan sepupuku Part 2


kontendewasa6969 - Andi menjadi sosok yang sangat penting dalam hidupku. Karena dia mampu meredakan keresahanku di setiap saat ketika libidoku meningkat. Karena mungkin aku ini termasuk wanita muda yang bernafsu besar. Tak cuma sentuhan yang bisa meningkatkan libidoku, dengan percakapan di handphone saja terkadang mampu membuatku horny. Terutama kalau pembicaraannya sedang membahas masalah sex.

Namun dengan keberhasilanku untuk “menjinakkan” Andi, aku tak lagi harus “naik ke otak”. Karena Andi senantiasa siap untuk meredakan kegelisahanku, tentu saja dengan cara menggauliku.

Bahkan aku dan Andi sudah punya kode rahasia. Kalau Andi bertanya “Bonnya sudah diterima belum Teh ?”, itu berarti bahwa Andi ingin menyetubuhiku. “Kalau kujawab “sudah”, berarti aku akan menunggunya di dalam kamarku. Kalau kujawab “belum”, berarti aku sedang “bad mood”. Berarti Andi harus bersabar sampai keesokan hari atau dua hari berikutnya. Dan kalau aku sedang menstruasi, aku akan menjawab, “belum, mungkin terhadang lampu merah. “

Dan kalau aku yang sedang “kepengen”, aku pun akan bertanya seperti itu. “Bonnya sudah diterima belum, Andi ?” Dan kalau Andi menjawab “sudah” berarti malam itu dia akan masuk ke kamarku, maka pintu yang menuju ke pekarangan depan itu jangan dikunci olehku.

Semuanya berjalan lancar. Setiap aku menginginkannya, Andi akan selalu siap untuk menggauliku. Dan pada saat Andi yang “membutuhkanku”, aku pun harus selalu meladeninya. Terkecuali kalau aku sedang bad mood. terutama akibat kendala dalam bisnisku, Andi harus bersabar. karena kalau aku sedang dalam “good mood”, aku pun akan mengajaknya bersetubuh di dalam kamarku.

Namun pada suatu hari Andi melaporkan sesuatu yang membuatku terhenyak. “Teh ... kelihatannya Soni dan Maxi sudah pada tau rahasia kita, “ lapornya di kantorku.

“Masa ?! “ seruku tertahan.

“Betul Teh. Soni bahkan menyindirku dengan bahasa yang samar - samar tapi jelas ditujukan pada kita berdua. “

Lalu Andi menjelaskan sindiran - sindiran apa yang dilontarkan oleh Soni dan Maxi itu.

“Makanya aku jadi bingung Teh. Mana dua hari lagi aku harus ikut study tour ke Jogja pula ... “

“Mau study tour ke Jogja ? Berapa hari ?”

“Semingguan gitu Teh. “

“Harus bayar uang transport, hotel dan untuk makan selama di Jogja kan ?”

“Iya Teh. Makanya jadi tambah bingung. “

“Sudahlah. Jangan dipikirin. Untuk biaya kamu di Jogja nanti, aku yang nanggung. Tentang masalah Soni dan Maxi juga jangan terlalu dipikirkan. Tenang aja. Yang penting kita harus semakin rapi melakukannya nanti. Kalau perlu kita cari tempat lain untuk melakukannya, jangan di rumah ini lagi. “

Aku hanya berusaha menenangkan Andi. Tapi tahukah dia bahwa aku sendiri jadi resah setelah mendengarkan laporannya itu ?

Bahkan setelah Andi dijemput oleh teman - teman kuliahnya, untuk berkumpul di kampus dan lalu berangkat ramai - ramai ke Jogjakarta, aku seolah punya musuh dua orang, Soni dan Maxi yang harus kuhadapi sendirian. Karena pembelaku sudah berangkat menuju Jogja.

Lihat Juga Gambar dan Cerita Menarik : Silahkan Klik Atau Silahkan Daftar
Baca juga - Cerita Sex Sepupu ku yang polos Kuajari kau nikmatnya Bercinta

Cerita Sex Bercinta dengan sepupuku Part 2

Tapi gak begitu juga kale. Soni dan Makxi sama - sama saudara sepupuku. Tiada bedanya dengan Andi. Lagian mereka kan menumpang di rumahku. Bukan aku yang menumpang di rumah mereka. Kenapa pula aku harus gentar menghadapi sindiran - sindiran seperti yang pernah dilontarkannya kepada Andi ?

Dan aku yakin, mereka takkan berani melontarkan sindiran - sindiran seperti itu. Kalau pun mereka berani melontarkannya, aku sudah siap membentak mereka. Bahkan kalau perlu, aku pun siap untuk mengusir mereka ... !

Tapi aku ini laksana panglima di yang menghadapi musuh. Ada dua alternatif yang bisa kutempuh. Menggempur musuh dengan mengangkat senjata, atau membujuknya agar menyerah tanpa menumpahkan darah.

Sepertinya aku harus berkomunikasi dengan mereka, agar tahu seperti apa sikap mereka sebenarnya padaku. Karena aku baru mendengar laporan Andi saja, tanpa mendengarnya sendiri.

Maka ketika malam tiba, setelah mengenakan gaun tidur aku melangkah ke pintu kamar Soni dan Maxi. Mereka sekamar berdua. Sementara Andi kebetulan mendapatkan kamar untuk dirinya sendiri.

Kulihat Soni sudah tidur. Tapi Max sedang belajar. Memang Max selalu berprestasi di kampusnya. Mungkin berkat tekad dan cita - citanya yang ingin jadi lawyer seperti seorang lawyer terkenal yang dikaguminya.

Ketika Max menoleh padaku, aku melambaikan tangan tanpa suara. Max melirik ke arah Soni yang sudah nyenyak tidur. Lalu bangkit dan menghampiriku.

Tak ingin membangunkan Soni yang sudah tidur, aku pun membisiki telinga Max, “Gak ada Andi rasanya jadi sepi dan menakutkan. Aku takut tidur sendirian. Kamu mau nemenin ?”

Max mengangguk. Lalu menutupkan pintu kamarnya dan mengikuti langkahku menuju kamar yang berada di lantai dua. Dari kamarku ada dua tangga, yang satu untuk menuju pekarangan rumah, yang satunya lagi untuk menuju ruang keluarga. Berbeda dengan Andi yang ayahnya (Oom Yuda) adik Mama, Max itu ibunya (Tante Ika) yang adik Mama.

Mungkin di antara adik - adik sepupuku yang tinggal di rumahku, Max yang tampak berbeda dengan Andi dan Soni. Tampang dan bentuk fisik Max kebule - bulean, karena ayahnya seorang Indo Belanda(tapi ayahnya sudah meninggal dalam kecelakaan di tempat kerjanya waktu sedang meledakkan gunung batu andesit milik majikannya). Karena itu Tante Ika menitipkan Max padaku sejak masih di SMA dahulu.

Berbeda pula dengan Andi yang pendiam, Max lumayan lincah dan gampang berkomunikasi.

Setelah Max dan aku sudah berada di dalam kamarku, kedua pintu keluar pun kututup dan kukuncikan.

Benarkah aku takut tidur sendirian ? Tidak. Aku bukan perempuan penakut. Tapi aku akan berusaha agar Max menjadi bagian dari kehidupanku. Hal ini sudah kupikirkan sejak Andi berangkat ke Jogja tadi pagi.

Lagipula Max lebih muda daripada Andi. Max dan Soni sama - sama berumur 18 tahun, sementara Andi sudah 20 tahun.


“Kamu gak akan kedinginan tidur cuma bercelana pendek gitu ?” tanyaku sambil duduk di pinggiran bedku yang lebar, yang cukup dipakai tidur oleh tiga orang sekali pun.

“Aku biasa tidur pakai celana pendek gini Teh. Biar gak kegerahan, “ sahut Max sambil duduk di pinggiran bed juga, agak jauh dariku.

Rumahku memang terletak di dataran rendah, yang berada di daerah dekat pantai. Dengan sendirinya hawa di kotaku panas. Tentu saja Max akan merasa gerah, karena dia lahir dan dibesarkan di daerah pegunungan yang dingin dahulu.

“Udah ngantuk ?” tanyaku sambil bergerak ke dekat dinding, lalu merebahkan diri.

“Belum, “ sahut Max sambil merebahkan diri pula di sampingku.

“Max ... !”

“Iya Teh ?”

“Kamu sudah punya pengalaman dengan perempuan ?”

“Mmm ... emangnya kenapa Teh ?”

“Mau tau aja. Tapi yang jujur jawabnya. “

“Pernah sih, tapi gak sering. Masih bisa dihitung dengan jari. “

“Sama siapa ?”

“Sama istri orang, di kampungku dahulu. Suaminya sudah tua sekali. Hehehee ... “

“Enak dong bisa main sama bini orang. “

“Ya begitulah. Tapi keburu ketahuan sama Mama. Aku dimarahin lalu dititipkan ke sini, supaya jauh dari perempuan itu. “

“Emangnya punyamu segede apa sih, “ ucapku sambil menyelinapkan tanganku ke dalam celana pendek Max dan berhasil memegang penisnya yang membuatku kaget. “Max ... pantesan bini orang itu seneng sama kamu. Kontolmu gede banget ... !”

“Hehehe ... iya Teh ... “ Max agak salah tingkah karena aku sedang meremas - remas batang kemaluannya yang masih lemas, tapi lalu menegang sedikit demi sedikit.

“Bini orang itu cantik nggak ?” tanyaku sambil mengelus - elus moncong penisnya.

“Kalaju dibandingkan sama Teh Nadya sih kalah jauh. Dia lebih tua daripada Teteh. Wajahnya juga cantikan Teteh. “

“Sekarang kamu ngomong jujur Max ... kamu mau main sama aku ?”

“Mem ... memangnya boleh ?”

“Boleh, “ sahutku, “Aku kan bukan istri siapa - siapa. Sekarang ini aku perempuan bebas. “

“Hehehee ... iya Teh ... “

“Kontolmu ini gede banget Max. Nurun sama siapa sih ?”

“Mungkin nurun dari Papa almarhum. Punya dia juga panjang gede Teh. “

“Emang dahulu kamu suka lihat kontol papamu ?”

“Kebetulan aja waktu almarhum sedang pipis di hutan, keliatan punyanya. “

“Ohya ... waktu kamu main sama bini orang itu, dia suka minta diapain aja ?”

“Suka minta dijilatin dulu memeknya. Karena punyaku kegedean katanya. “

“Berarti kamu udah pandai jilatin memek dong. “

“Ya ... karena diajarin sama istri orang itu ... aku jadi tau yang mana aja yang harus kujilatin ... hehehee .... “

Apakah aku ini pada dasarnya punya nafsu yang besar atau bagaimana. Entahlah. Yang pasti, obrolan dengan Max membuatku horny.

Maka tanyaku, “Kamu mau jilatin memekku Max ?”

“Mau. Aku seneng sekali kalau udah disuruh jilatin memek. Tapi ... Teteh serius nih ?”

“Tentu aja serius, “ sahutku sambil duduk dan melepaskan gaun tidurku. Sehingga tinggal celana dalam yang masih melekat di tubuhku, karena setiap menjelang tidur aku tak pernah mengenakan beha.

“Ayo jilatin sekarang, “ ucapku sambil menelentang.

“Ma ... masih pake celana dalam Teh ?”

“Ya lepasin dong sama kamu. “

“Iya, “ Max mengangguk. Lalu menarik celana dalamku sampai terlepas dari kedua kakiku.


“Wow ... memek Teh Nadya ini favoritku benar ... gak ada jembutnya ... pasti enak jilatinnya, “ ucap Max sambil mengusap - usap permukaan kemaluanku.

“Memek bini orang itu gimana ?”

“Gondrong banget Teh. Jadi susah jilatinnya. Kadang jembutnya nyelip di gigiku ... hihihihiii ... “

“Ayo deh jilatin sekarang, “ ucapku sambil merenggangkan kedua belah pahaku selebar mungkin.

Kedua tangan Max mengangakan memekku. Lalu mulai menjilatinya dengan lahap sekali. Membuatku terpejam - pejam dalam nikmat.

Rasanya Max sudah sangat trampil dalam menjilati kemaluan perempuan. Dia tak cuma menjilati bibir luar dan bibir dalam kemaluanku, tapi sesekali dia menjilati kelentitku. Tentu saja aku mulai menggeliat - geliat dibuatnya.

Cukup lama Max melakukan ini semua. Sehingga liang kemaluanku terasa sudah benar - benar basah. Dan akhirnya aku berkata, “Cukup Max ... masukin aja kontolmu sekarang. Aku ingin merasakan enaknya kontol panjang gede itu. “

Max melepaskan baju kaus dan celana pendeknya, lalu meletakkan moncong penisnya di mulut kemaluanku. Lalu ... tanpa bantuanku, Max berhasil membenamkan penis ngacengnya sedikit demi sedikit ke dalam liang kewanitaanku.

Gila memang. Rasanya penis Max lebih “gagah” daripada penis Andi mau pun mantan suamiku. Mungkin aku harus melanggengkan hubungan rahasiaku dengan adik sepupuku yang satu ini. Karena belum dientot pun sudah terasa enaknya ketika batang kemaluan panjang gede itu membenam sedikit demi sedikit ke dalam liang kenikmatanku.

Apalagi setelah Max mulai mengayun penis gagahnya itu, wow, rasanya sekujur tubuhku seperti dialiri arus yang menjalar dari ujung kaki sampai di ubun - ubunku. Arus birahi yang luar biasa nikmatnya.

Max pun terasa sudah pandai melengkapi kenikmatanku, dengan mencelucupi pentil toketku, dengan menjilati leher dan telingaku, bahkan ia pun tak canggung lagi untuk menjilati ketoiakku yang sangat sensitif ini.

Karuan saja rintihan - rintihan di luar kesadaranku berlontaran dari mulutku, “Max ... ooooh ... kontolmu enak sekali Maaaax ... ayo entot terus Max ... ini luar biasa enaknya ... enak sekali ... aaaaaaah ... aaaaah ... enak Max ... entooot teruuus ... iyaaaa ... iyaaaaa ... iyaaaa... entooot ... entooooooootttttttt ... oooh Max ... gak nyangka kamu udah sepandai ini Maaaax .... “

Makin lama entotan Max makin gencar, sehingga aku ingin mengimbanginya dengan goyangan pinggulku. Aku ingin agar diriku terkesan lebih memuaskan daripada bini orang yang sering disetubuhi oleh Max itu.


Semakin lama semakin enak sekali genjotan nya, aku pun merasakan seluruh tubuhku bergetar kenikmatan, menggelinjang hebat dan akhirnya semua air mani ku tertumpah dari dalam memekku, membasahi seluruh kontolnya max, aaaaaaaaahhh, desah panjang dan lega, aku menahan max untuk menghentikan sejenak genjotan nya, karena aku sedang menikmati orgasme yang nikmat ini.'

"Gimana Teh?? enak ga??
"ssshhh, max, kontolmu enak banget, gede banget max"
lalu max mulai memberanikan diri mencium bibirku yang seksi ini.
mhh, mhh muachh ssshhh. ciuman nya sungguh ganas sekali, nampak nya dia sudah sangat lihai memuaskan wanita.
"max, teteh pengen setiap hari kaya gini ya max, max puasin teteh setiap hari."
"iya teh, memek teh nadya juga enak banget, tiap hari aku mau entot teteh"

Lalu max mulai menggenjot kontol nya lagi yang besar itu, dia maju mundurkan perlahan lalu tempo semakin naik dan semakin naik. membuat tubuhku semakin gila merasa kenikmatan yang selama ini aku rindukan.
karena akupun tidak mau kalah, aku mencoba mengambil alih permainan, aku mulai mendorong max, agar tertidur, dan aku mengambil posisi WOT (woman on top) aku menaiki batang penis nya yang besar itu.

Dan Bleesss, ketika kontol itu masuk seluruhnya ke dalam memekku, aku merasakan seperti tersambar petir, seluruh tubuhku gemetar kenikmatan, aku tidak bisa bergerak beberapa detik, menikmati enak nya kontol itu di dalam memekku, ku resapi, mulai ku goyangkan sedikit, max terdengar mendesah kenikmatan tak karuan.

akhirnya aku mulai terbiasa dengan kontolnya yang padat itu, aku mulai meningkatkan kecepatanku, ku genjot kontol max dengan kencang, sampai max meringis kenikmatan, aku mulai ambil posisi berjongkok, agar kontol nya max bisa masuk lebih penuh lagi, dan ketika kontolnya max menyentuh G-spot ku, itu rasanya seperti melepaskan semua beban beban hidup yang ada selama ini, pikiranku tentang bisnis dll hilang sejenak, hanya kontol dan kenikmatan yang kupikirkan saat ini, aku pun mendesah kenikmatan, ketika max memainkan puting toket ku dan memelintir nya pelan pelan.


Tak berapa lama, aku merasakan seluruh pinggangku menegang dan geli tiada tara, Aku mulai menciumi bibirnya max, dia membalas ciuman ku dengan lembut dan menjilati bibirku, aku mengeluarkan lidahku, dan kamipun saling membasahi bibir kami dengan penuh nafsu.
dan terdengar desahan keras dari max, tubuhnya menggelinjang dan mengangkat angkat pinggulnya, sepertinya dia akan segera orgasme.

"teh Aku mau keluar teh, keluarin dimana ini??
"Udah keluarin aja di dalem max, tenang aja" aku semakin mengencangkan genjotanku karena akupun sudah terasa di ujung.

Aaahhhh Ahhhhhhh teeeehh, Asssshhh Aaahhhhh Crooott crooott crooottt,, Begitu sperma max, menyemprot ke dalam memekku, pada saat itu juga memekku terasa sangat geli dan sekujur tubuhku menjadi bergetar hebat, aku pun merasakan orgasmeku yang kedua kali ini, aaahhhhhh maxxx,, enak baaaanngggeeeetttt.. bibirku bergetar saat mendesah hebat dan kami pun berciuman sambil berpelukan karena badan kami berdua sudah terkulai lemas.

"nikmat banget max kontol kamu, pokoknya teteh mau tiap hari km puasin teteh"
"iya teh, memek teteh juga enak banget, apalagi bibir teteh yg tebal itu, membuatku orgasme"
"ahhhh, sini tidur peluk tante ya sayang"

lalu kami pun tertidur dalam posisi kontolnya max masih di dalam memekku.
aku tidak ingin melepaskan kontolnya yang nikmat itu,
dan malam itu sampai pagi kami bercinta dan belum puas puas, besok nya dan besok nya lagi kami bercinta 3x semalam dan belum juga puas. karena ukuran kontolnya yang sangat padat itu memang pas di dalam memekku, dan cara bercinta kami pun terasa cocok.
Akhirnya aku bisa melepaskan dahaga dahaga seks ku yang berlebihan ini setiap hari.

TAMAT

Follow juga twitter kami di kontendewasa69
Subscribe youtube channel kami konten dewasa
Follow juga Fanpages kami di ceritadewasa88 kontendewasa88

Supported by : iolpoker


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Sex Nikmatnya Tubuh Riska Teman Pacarku

Cerita Dewasa -Hai, namaku Johan,cerita sex ini aku alami ketika aku berumur 22 tahun, dan saat itu aku sedang berkerja sebagai sales marketing di sebuah perusahaan provider internet di jogja, Aku mempunyai seorang pacar yaitu Intan, dia berumur 21 tahun dan dulu adik kelas ku sejak SMA, kami berpacaran sudah 3 tahun, sejak SMA kelas 3,hubungan kami sangat harmonis, orang orang bahkan iri melihat kemesraan kami di instagram, mereka bilang, couple goals bla bla bla lah. memang kami sering pamer kemesraan, seperti saat kami berlibur kebali berdua, kami foto di ranjang hotel di dalam selimut, dan pada saat berjemur di pantai, Singkat cerita, Intan pacarku mempunyai seorang sahabat yang sejak SMA sangat dekat sekali dengan nya, namanya Riska, namun sejak lulus SMA mereka lama tidak bertemu karena riska memutuskan untuk berkuliah di jakarta. namun tibalah saat liburan kuliah Riska pulang ke jogja dan aku pun bertemu lagi dengan nya. Lihat Juga Gambar dan Cerita Menarik : Cemeidr Atau

Cerita Sex Ku Nikmati Kontol Adik Tiriku yang ganteng itu

kontendewasa6969  -  Hai, salam kenal nama aku Chika, aku wanita berumur 20 th, saat ini sedang berkuliah di salah satu perguruan tinggi di jakarta, dan aku ingin membagikan kisahku yang terjadi sekitar 2 th lalu, waktu aku masih baru baru lulus SMA, dan sedang masa masa cuti dirumah. Kisah ini berawal pada saat ibuku yang sudah lama bercerai akhirnya memutuskan menikah lagi dengan duda beranak 1, Anak nya bernama Robi, berumur kira kira 15 atau 16 tahun lah, tidak begitu jauh dariku, namun robi ini sangat pendiam sekali, sehari hari hanya dirumah belajar atau main game saja, tidak banyak bicara, bisa ku simpulkan dia ini belum pernah pacaran apalagi berhubungan seks, tapi semua itu berubah ketika suatu hari dengan sangaja aku mengerjai nya. Sebetulnya aku ini agak kurang akrab dengan Adik tiriku ini, dia sangat amat pendiam, jadi aku melihatnya seperti dia sombong sekali, padahal mungkin memang pemalu saja, Rumah ayah tiriku lumayan besar kami di berikan kamar yang lumaya

Cerita Sex Ku pergoki Kakak ngentot dengan pacarnya

kontendewasa6969  -  Hai, sebut saja namaku Boy, aku adalah anak SMA kelas 2 yang sedang dalam masa masa puber, aku yang baru beberapa kali mengalami mimpi basah, sangat penasaran bagaimana nikmatnya bercinta yang sesungguhnya, karena kurasakan dalam mimpi saja sudah nikmat, apalagi ku realisasikan dalam kehidupan nyata. pikirku. Kisah ini terjadi ketika aku memergoki kakak ku sebut saja Ratna, sedang ngentot dengan pacarnya Reza di saat rumah kami sepi pada sore itu. Sore itu Aku seharusnya masih di sekolah karena ada ekskul, biasanya aku pulang selepas magrib. tapi hari itu aku merasa tidak enak badan dan memutuskan untuk pulang kerumah lebih awal. karena orang tuaku pun sedang ada pekerjaan diluar kota, jadi rumah kami sepi, hanya ada aku dan kakakku saja. tapi sesampainya dirumah, aku melihat ada motor terparkir di depan rumah, dan ku ketahui motor itu milik pacar kakakku, si Reza, wah kurang ajar pikirku, mentang mentang mama papa ga ada, kakak seenak enak nya aja baw